Berita Hotel Dago Bandung 2017

Muhammad Herviano Widyatama, putra Komjen mendirikan Hotel The Palais Dago dari uang hutang kredit Pacific Blue International Limited dan dari budenya, Sintawati. Ini penampakan hotel tersebut.
Berita Hotel Dago Bandung 2017
Hotel itu terletak di Jl Ir H Juanda (Dago) No 90, Bandung. Berdasarkan infestigasi internal Bareskrim Polri perihal rekening bengkak bapak Budi Gunawan yang tertuang di surat Kabareskrim Polri nomer B/1538/VI/2010 tertanggal 18 Juni 2010, tercatat pendiri hotel itu adalah Herviano.

Baca Juga : Alamat Hotel Jl Juanda Dago

Ada lebih dari satu dokumen pendukung yang diklaim memperkuat kepemilikan Herviano yang waktu itu berusia 19 tahun di hotel tersebut. Di antaranya adalah:

- Surat izin pendirian bangunan hoteggal 5 Agustus 2008 yang dimaksudkan terhadap M Herviano.
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP) nomer 10115527647 tanggal 30 Oktober 2008 atas nama Hotel The Palais Dago, Bandung.
- Surat ijin nomor: 503/IG-5227/2008 tentang ijin problem yang diberikan kepada the Palais Bandung
- Kartu Herregistrasi Ijin Usaha Kepariwisataan nomor: 556/Herr SIUK-594/BPMPPT, tanggal 18 November 2009 atas nama hotel The Palais Dago, Bandung.
- Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPPT) atas nama Muhammad Herviano Widyatama.

Untuk membangun hotel tersebut, Herviano mendapat pertolongan dana dari kakak ayahnya, Sintawati, yang mengucurkan dana sampai Rp 15.212.000.000. Dalam wawancara bersama dengan penyelidik Bareskrim, Sinta mengaku tertarik melampirkan modal karena lokasi hotel yang strategis.

Sedikit informasi tentang Sintawati. Di surat tersebut, dia disebut sebagai seorang pebisnis di bidang penyelenggaraan sekolah internasional dan produser musik.

Di catatan pengeluaran Komjen Budi dan Herviano, tercatat dana yang digelontorkan untuk perhotelan berjumlah Rp 17.680.010.000. Duit sebanyak itu dikeluarkan lewat 12 transaksi di dalam kurun waktu 20 April 2007 sampai 6 Februari 2008. Selain dari Sintawati, duwit diperoleh dari utang US$ 5,9 juta, atau setara bersama dengan Rp 57 miliar bila dikonversi bersama dengan kurs tahun 2005, dari perusahaan kredit asal Selandia Baru Pacific Blue International Limited.
Bagaimana suasana hotel itu kini? Pantauan detikcom, hotel tersebut masih kokoh berdiri bersama dengan desain klasik. Lokasinya sesungguhnya lumayan strategis, di pinggir Jalan Dago yang supersibuk. Total tersedia 21 kamar di sana, bersama dengan tarif menginap rata-rata Rp 600 ribu per malam.

Para karyawan hotel bintang dua itu tak jelas soal sosok Herviano. Bahkan mereka tak dulu melihatnya ke hotel.

"Saya enggak tahu, saya baru jelas informasi ini. Saya enggak memiliki atasan nama atasan atau pimpinan Herviano, atasan saya namanya Ibu Nita," ujar tidak benar seorang karyawan hotel yang meminta identitas dan jabatannya tidak diungkap, Kamis (15/1/2015).

"Okupansi hotel ini awal dan tengah tahun low, terkecuali akhir tahun bagus," imbuhnya.
Share: